Minggu, 26 September 2010

Pencitraan Pada Aplikasi Google Earth

A. PENDAHULUAN
  1. Garfik komputer
Bidang studi yang mempelajari cara pembuatan dan memanipulasi suatu gambar berdasarkan deskripsi objek maupun latar belakang yang terkandung pada gambar tersebut. Dalam pengembangannya, grafik komputer juga mencakup teknik untuk membuat suatu gambar obyek sesuai dengan obyek tersebut di alam nyata (realism). objek-objek primitif tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis elemen-elemen gambar. Contoh data deskriptif adalah koordinat titik, panjang garis, jari-jari lingkaran, warna dsb.



2. Cirta
Citra (image) adalah gambar pada bidang dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinyu menjadi gambar diskrit melalui proses digitasi. Sebagai hasil keluaran, citra dapat berupa :
  • Citra diam (Still image ):
Citra tunggal yang tidak bergerak.
  • Citra bergerak (Moving image) :
Rangkaian citra diasm yang ditampilkan secara beruntun (sequential) sehingga
memberi kesan pada mata sebagai gambar yang bergerak.

3. Pengolahan Citra
Pemrosesan Citra yang sudah ada menjadi citra yang baru dengan kualitas yang lebih baik. Dalam pembahasan lain dijelaskan juga bahwa pengolahan citra di tunjukan untuk memperbaiki kualitas gambar, dilihat dari aspek radiometrik (peningkatan kontras, transformasi warna, restorasi citra) dan dari aspek geometri (rotasi, translasi, skala, transfoirmasi geometrik).


B. TUJUAN

Pada pembahasan ini saya akan membahas tentang contoh aplikasi pengolahan citra pada bidang geografi. Seperti kita ketahui bersama, bahwa pada bidang geografi pengolahan citra sangat di butuhkan untuk mengetahui pemetaan suatu wilayah, tinggi suatu wilayah, bahkan sampai potensi minyak bumi. Namun pada pembahasan kali ini saya hanya akan mengulas tentang aplikasi untuk pemetaan wilayah dengan menggunakan aplikasi Google earth.

Aplikasi ini mungkin sudah tidak terdengar asing lagi di telinga kita, karena banyak perusahaan-perusahaan dan warga masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut. Oleh karena itu saya tertarik untuk menyusun artikel tentang proyeksi dan data pada Google Earth agar membuka sedikit wawasan kita tentang Sistem Informasi Geografis.

saya sadar bahwa artikel ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan tulisan ini di kemudian hari.


(Hari Hendryan)


C. PEMBAHASAN

TEKNIK GEOGRAFI

  • Pengindraan Jauh
Pengindraan jauh merupakan terjemahan dari istilah remote sensing, adalah ilmu, teknologi dan seni memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekam tersebut dalam bentuk citra.

  • Kartografi
Kartografi atau pemetaan mempelajari representasi permukaanbumi dengan symbol abstrak. Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar menjadi bagian sebuah ilmu.

  • Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi membahas masalah penyimpanan informasi tentang bumi dengan cara otomatis melalui secara akurat secara informasi.
  • Metode Kuantitatif Geografi
Metode ini membahas metode numerik yang khas (paling tidak banyak atau jarang ditemukan) dalam geografi.

GOOGLE EARTH

Google Earth adalah suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk pergi kemana saja di bumi guna melihat citra satelit, peta, medan, bangunan 3D,dari galaksi di angkasa luar sampai ke palung lautan. Pada aplikasi ini anda dapat dengan mudah menjelajahi konten geografis lengkap, menyimpan tempat yang dikunjungi dan juga berbagi-pakai dengan orang lain, serta mengimpor data georafis buatan kita dan menampilkannya sebagai salah satu layer pada panel layer.

Google Earth menggunakan proyeksi silinder sederhana dengan data WGS84 untuk basis pencitraannya.



  1. Silinder Sederhana (plate Carree) Proyeksi
  2. Basis Gambar Google Earth
Umumnya, data yang diimpor ke aplikasi Google Earth dibuat dengan sistem koordinat geografis yang spesifik, misalnya proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) dan data NAD27 (Data Amerika Utara, 1927). Setiap sistem koordinat geografis dapat menetapkan koordinat yang sedikit berbeda untuk lokasi yang sama di bumi. Bila data diimpor ke Google Earth, data tersebut akan diinterpretasikan berdasarkan sistem koordinat Google Earth. Pada kondisi umum, proyeksi ulang akan berfungsi seperti yang diharapkan. Dalam kondisi tertentu, transformasi mungkin tidak berfungsi dengan benar. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan alat pihak ketiga untuk mentransformasi data dari sistem koordinat awal ke sistem koordinat yang digunakan oleh Google Earth. Selanjutnya di bagian ini akan dijelaskan secara singkat tentang proyeksi peta dan data. Proyeksi peta adalah pernyataan matematis yang digunakan untuk menggambarkan permukaan 3D bumi yang bulat pada bidang datar peta 2D.


  1. Bumi 3D
  2. Proyeksi Mercator
Sumber data peta berasal dari berbagai proyeksi, tergantung pada karakteristik yang dipilih kartografer untuk menggambarkannya secara lebih akurat (dengan memperhatikan karakteristik lain). Pada contoh di atas, proyeksi Mercator akan mempertahankan sudut tegak lurus garis lintang dan garis bujur pada area tersebut yang akan terdistorsi di kutub, sehingga dataran yang ditampilkan lebih besar dari sebenarnya.

Berikut adalah beberapa proyeksi peta umum:
  • Albers Equal Area Conic
Biasanya digunakan untuk kawasan sempit atau negara yang terbentang dari timur ke barat, namun bukan benua. Mempertahankan sudut antara meridian dan paralel. Berupaya untuk meminimalkan distorsi skala linear dan bidang, namun keduanya kurang tepat. Contoh di sini menunjukkan tampilan proyeksi ini di permukaan bumi.


  • Oblique Mercator (Hotine)
Proyeksi silinder sama seperti proyeksi Mercator, namun silinder digeser sejajar dengan kawasan yang letaknya miring dan tidak mengikuti sumbu utara-selatan maupun timur-barat. Kawasan yang akan dipetakan biasanya berupa bagian kecil sepanjang garis meridian dan berdekatan secara lateral. Misalnya, proyeksi ini awalnya dibuat untuk memetakan semenanjung Malaysia.
  • Chamberlin Trimetric
Digunakan oleh National Geographic Society untuk memetakan sebagian besar benua. Proyeksi ini merupakan ekuidistan tiga titik yang dirancang untuk mempertahankan jarak antara tiga titik acuan relatif terhadap titik lain.


  • Lambert Conformal Conic
Sebuah proyeksi ideal untuk garis lintang tengah dan/atau dengan wilayah yang akan dipetakan berorientasi timur-barat. Proyeksi ini sering ditemukan di peta USGS yang dibuat setelah tahun 1957. Skala mendekati akurat pada area tersebut.



Data digunakan untuk menjelaskan bentuk bumi yang sebenarnya dalam persamaan matematis ketika proyeksi digunakan dalam pemetaan untuk menetapkan bumi pada permukaan datar. Hal ini disebabkan oleh permukaan bumi yang tidak bulat sempurna, namun mirip elips. Data juga menetapkan hubungan koordinat garis lintang dan bujur terhadap titik pada permukaan bumi serta menetapkan basis untuk pengukuran derajat ketinggian. Seperti pada proyeksi, terdapat lebih dari satu interpretasi matematis bentuk bumi. Google Earth menggunakan data WGS84.

Dengan Google Earth kita juga bisa melihat bentuk geografis dari bulan serta menjelajahinya. Adapun cara nya dapat dilihat pada Video berikut:




D. KESIMPULAN

Pencitraan di bidang geografi sangat bermanfaat bagi kita semua. Dengan adanya aplikasi pencitraan di bidang geografi khususnya pada pemetaan wilayah, kita jadi lebih mengetahui bentuk bumi dan tata letak wilayah yang ada di bumi. Tidak hanya itu, kita pun bisa melihat citra satelit dan galaksi di angkasa luar. Oleh karena itu, pengembangan nya harus lah di upayakan semaksimal mungkin, guna pengembangan informasi untuk kepentingan bersama.


Referensi:

























Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Pencitraan Pada Aplikasi Google Earth"

Posting Komentar