Rabu, 14 April 2010

Sejarah Tanjung Priuk



Sejarah Tanjung Priuk

siapakah Mbah priuk??

Mbah Priok adalah nama lain dari Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad Al Husaini Ass-syafi`i Sunni R.A.adalah penyebar Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Beliau lahir di kota Palembang, Sumatra Selatan pada 1727. Beliau hijrah ke pulau Jawa bersama Al Habib Ali AL Haddad dengan cara berlayar menyebrangi lautan untuk menyebarkan agama Islam. Namun perjalanan Beliau dalam berlayar mendapat kesulitan karena terus di kejar oleh tentara Belanda, sesekali kapal beliau pun dihujani meriam oleh tentara Belanda.

Dalam perjalanan dakwah nya, beliau selalu membawa priuk atau tempat nasi yang terbuat dari kayu yang berasal dari pulau sumatra. Pada suatu ketika persediaan makanan Al Habib Hasan Al Haddad habis, kemudian dia melepas jubahnya dan memasukannya kedalam priuk yang selalu dibawanya. setelah itu beliau mengerjakan solat sunah dua rakaat dan hasil nya periuk itu sudah berisi dengan nasi.

Pada tahun 1756 Habib Hasan di terpa oleh badai yang sangat dasyat,sehingga kapal pun terbalik dan akhirnya Habib Hasan meninggal dunia di tengah lautan. Namun tiba- tiba dari daratan warga masyarakat melihat ratusan ikan lumba-lumba menuju kedaratan, ternyata ratusan lumba-lumba ini mengantarkan jenazah Al Habib Hasan Al Haddad ke daratan.

Saat Habib Hasan dimakamkan, batu nisannya adalah dayung patah dan periuk nasi milik Habib Hasan. Di makam itu juga ditanam Bunga Tanjung. Kemudian, dari makam ini lahirlah nama Tanjung Priok yang merujuk pada bunga Tanjung dan periuk nasi di makam ulama ini.

Dahulu, makam asli Mbah Priok ada di kawasan Pondok Dayung. Makam ini lalu dipindahkan ke lokasi yang ada sekarang. Seiring waktu berjalan, kawasan di sekitar makam Mbah Priok, tumbuh menjadi kawasan pelabuhan terpadu Tanjung Priok.

Namun pada tahun 80an makam beliau sempat terusik oleh pihak-pihak yang hendak memanfaatkan luas lahan makam Habib Hasan.
"Dahulu ketika makam mau di gusur, makam sempat mengeluarkan letusan dan bau wangi. Kemudian mobil Beco yang hendak menggusur makam meledak dan orangnya mati,begitu seterusnya. Sampai Ambulance berderet" kata cucu dari Habib Hasan ,Habib Ali Al Haddad .

Hingga saat ini, makam Mbah Priok menjadi salah satu tempat ziarah di Jakarta. Para peziarah datang dari berbagai wilayah di Indonesia.Makam beliau pun sudah dijadikan situs sejarah oleh PEMPROV DKI Jakarta.

Makam ulama ini, kini berada di dekat Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Jakarta Utara. Selain makam, ada juga beberapa perumahan milik warga. Karena wilayah ini dekat dengan pelabuhan, mulailah timbul perselisihan dengan warga dan ahli waris makam dengan pengelola pelabuhan.

"Wajar jika umat mempertahankan tempat, karena ini merupakan syiar Islam dan tempat sejarah," kata pengacara ahli waris Mbah Priok, Suhendri Hasan, Rabu (14/4/2010) pagi.

Namun pemprov membantah akan menggusur makam keramat ini, "Kami sama sekali tidak akan membongkar makam Mbah Priok, bahkan menyentuh pun tidak. Justru nanti luasnya akan kita tambah, yang sekarang 20 meter persegi menjadi 100 meter persegi," ujar Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Pemprov DKI Cucu Ahmad Kurnia kepada detikcom.

Mereka menyatakan bahwa yang akan digusur hanyalah bangunan liar di sekitar makam,yang di klaim sebagai lahan PT Pelindo II.

Perundingan ini telah berlangsung sejak tahun 2004 silam, namun tidak pernah mendapat kan titik terang.Akhirnya perselisihan ini berujung ricuh antara Satpol PP dan Warga Masyarakat. Akibat kericuhan ini, lebih dari 100 orang luka-luka.Kericuhan ini terjadi pada tanggal 14 April 2010 dan sampai sekarang warga masyarakat masih berjaga- jag di sekitar makam.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Sejarah Tanjung Priuk"

Posting Komentar