Dalam menjalankan organisasi, haruslah setiap individu yang terlibat di dalamnya berperan aktif dalam memajukan organisasi tersebut. Bila ada kekurangan, mereka sebaiknya dapat saling menutupi antara satu dengan yang lain. Sehingga, organisasi menjadi sangat kuat dan syarat akan kekeluargaan. Nilai kekeluargaan adalah satuan wajib yang harus di bangun dalam organisasi, sebab dengan nilai ini, individu yang terlibat akan mempunyai kontak batin yang sangat kuat sehingga masing-masing dari mereka tidak ragu untuk saling mengintrosveksi setiap keretakan yang dapat meruntuhkan pondasi dari organisasi tersebut. Visi serta misi harus jelas dan tepat pada sasaran yang akan dicapai organisasi.
Organisasi harus memiliki peraturan yang telah di buat dan di sepakati bersama, dan individu yang terlibat adalah elemen yang wajib untuk mematuhi nya. tidak satu pun dari mereka yang mempunyai atau di beri wewenang untuk kebal akan peraturan yang telah ada.
Untuk menambah sepak terjang para pelaku organisasi, sangat disarankan suatu organisasi mengadakan program insentif dalam rangka memicu semangat kerja para anggotanya. Organisasi juga harus peka pada kondisi lingkungan sekitar, agar setiap sumber daya yang ada dapat di manfaatkan dengan semaksimal mungkin guna kemajuan organisasi serta elemen yang terlibat di dalamnya. Untuk bisa memanfaatkan sumber daya yang ada,dibutuhkan suatu rencana kerja yang tepat dan cermat. Karena rencana kerja adalah sarana transportasi bagi organisasi yang akan menuju sukses.
Namun, sangat disayangkan bila semua unsur di atas sudah terpenuhi tetapi tidak didasari oleh sikap profesionalisme. tanpa profesionalisme yang tinggi, organisasi akan ragu atau resah untuk mendaki tangga kesuksesan, karena elemen- elemen yang ada di dalamnya tidak tahu dan tidak mengerti apa yang akan dan harus mereka kerjakan. Masing-masing dari mereka cenderung mengerjakan hal- hal yang mereka sendiri tidak memahaminya, sehingga tidak akan maksimal. Hampir 50% organisasi hancur diakibatkan karena ketidak profesionalan dari organisasi maupun elemen yang terdapat di dalamnya. Sebagai contoh, Korupsi adalah perbuatan tidak bermoral yang dapat merugikan orang lain. Salah satu faktor kenapa sang pelaku korupsi melakukan hal yang demikian adalah sangat minimnya sikap profesionalisme yang dia miliki.
Tentunya sikap profesionalisme ini adalah syarat mutlak yang harus ada. bayangkan jika semua sumber daya yang melimpah tidak dapat dimanfaatkan dengan baik karena ketiadaan dari sikap profesionalisme, seberapabesar organisasi tersebut akan merugi??. Tentu hal semacam ini harus menjadi bahan renunan bagi para pelaku organisasi. Sehingga mereka dapat meningkatkan serta menjunjung tinggi sikap profesionalisme, guna terwujudnya organisasi yang telah diharapkan bersama.
0 komentar: on "RESAH"
Posting Komentar