Berfirman ALLAH SWT :
“ Rahmat dan berkah ALLAH semoga tercurah kepadamu wahai keluarga Nabi Muhammad. Sesungguhnya ALLAH Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. (Hud: 73)”
Berfirman ALLAH SWT:
“ Sesungguhnya ALLAH bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu wahai keluarga Nabi Muhammad, dan mensucikan kamu semua hingga benar- benar suci. (Al-ahzab: 33)
Bersabda Rasulullah SAW:
“Jika dilangit ada bintang sebagai pengaman langit, maka di bumi ada ahlulbait (keluarga Nabi) sebagai pengaman Bumi”
“ Jika kalian menemukan suatu zaman dimana di zaman itu banyak terdapat perzinahan, pembunuhan, perampokan, banyak yang memakan Riba, anak durhaka kepada orang tua, istri durhaka kepada suami. Mintalah petunjuk kepada anak cucu keturunan ku, maka selamat lah kalian dari malapetaka”
Dari firman ALLAH SWT dan hadits Rasulullah SAW diatas, maka jelaslah para habaib memiliki peran yang sangat besar. Habaib yang berarti orang yang dikasihi adalah sebutan bagi cucu keturunan Nabi Muhammad SAW. Mereka umumnya banyak yang berasal dari Negara Republik Yaman Selatan di suatu kota yang bernama Tarim atau sering disebut dengan Hadrah Maut. Kemudian mereka banyak yang hijrah ke negara-negara di dunia untuk melanjutkan misi datuk mereka (Nabi Muhammad SAW) menyebarkan agama ALLAH SWT.
Indonesia adalah salah satu negara tujuan para kaum Alawiyin ini, sekarang jumlah habaib di Indonesia sudah lebih banyak dari pada di negara asalnya. Umumnya mereka datang untuk berda’wah, namun disamping itu mereka juga berdagang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sebut saja para Wali Sanga, Pangeran Diponogoro, Raden Fatahillah, Tuanku Imam Bonjol, Sultan Hasanuddin adalah sebagian habaib yang terdapat di Indonesia. Mereka umumnya datang ke Indonesia tanpa membawa istrinya atau keluarganya, ketika berada di Indonesia barulah mereka menikahi warga Indonesia dan mempunyai keturunan sampai sekarang. Di Jakarta banyak terdapat kompleks atau perkampungan dimana banyak terdapat habaib, wilayah ini sering di sebut dengan gang Arab. Keberadaan para habaib inilah yang menjadi cikal bakal agama islam di Indonesia, mereka banyak yang mendirikan pesantren dan majelis-majelis ta’lim. Dari bimbingan mereka banyak ulama-ulama besar Indonesia lahir. Tidak hanya itu, tokoh-tokoh perjuangan di Indonesia juga banyak yang berguru kepada para habaib, misalnya Ir.Soekarno, KH Ahmad Dahlan, petinggi-petinggi Budi Utomo dan Serikat Dagang Islam adalah sebagian kecil dari tokoh pergerakan perjuangan di Indonesia yang berguru kepada para Habaib.
Namun sangat disayangkan, sekarang banyak orang-orang yang tidak memiliki Mahabbah (cinta) kepada para habaib, mereka berpendapat bahwa habaib adalah orang biasa yang hanya mengaku-ngaku memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad SAW. Padahal, agama islam yang mereka peluk sekang adalah berasal dari para habaib. Meskipun demikian, masih banyak orang-orang yang masih mempunyai rasa cinta kepada para habaib, mereka berbondong-bondong mengikuti majelis ta’lim yang di bina oleh para habaib, itulah yang seharusnya terjadi. Oleh karena itu, kita sebagai umat islam yang berasas kepada AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH sudah sepantasnya memiliki rasa cinta kepada para habaib, agar ketika di akhirat kita bisa bertemu dengan datuk nya yaitu Nabi Muhammad SAW, maka selamatlah kita dari azab yang telah di janjikan oleh ALLAH SWT.
0 komentar: on "PERANAN HABAIB"
Posting Komentar